Percuma Kuliah, Gada Guna!

 Percuma Kuliah, Gada Guna!



Dunia pendidikan adalah klaster yang menjadi impian semua orang. Tiap insan mesti menginginkan dirinya dapat mengenyam dunia pendidikan supaya kelak dapat menjadi ciptaan Tuhan yang berakal sehat dan berbudi luhur, sesuai dengan proyeksi Tuhan. Sistem pendidikan di Indonesia terdapat hierarki yang harus ditempuh, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, yaitu perguruan tinggi. 

Perguruan tinggi, nama yang bukan sembarang nama. Sebab nama tersebut memiliki harapan yang terpatri dalam pundak bagi siapa saja yang berkesempatan menempuhnya, yaitu para mahasiswa. Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang duduk di bangku perguruan tinggi atau biasa disapa kuliah. Kuliah bukan lagi seperti pendidikan sebelumnya, baik tingkat atas; menengah; maupun dasar. Kuliah merupakan tahapan di mana seseorang untuk terbiasa menjadi manusia yang lebih mandiri dan berpikir lebih jernih. Tri darma perguruan tinggi menuntut para mahasiswanya untuk bisa mengimplementasikan ilmunya, terlebih kepada masyarakat. Itulah yang menjadi tujuan.

Mahasiswa mempunyai beban yang cukup berat pada dasarnya, mereka harus bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Masyarakat menunggu tunas-tunas bangsa yang lahir dari perguruan tinggi. Begitu pun harapan orang tua mereka, orang tua mereka menginginkan anaknya menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Namun fenomena yang ada pada saat ini, realita berbicara bahwa mahasiswa sudah mulai meninggalkan pengertian yang terlihat usang itu, mengabdi pada masyarakat.

Mahasiswa sekarang dirasa perlu bimbingan khusus mengenai peran penting dia sebagai agen perubahan di masyarakat. Mahasiswa Milenial justru membuat klasterisasi terhadap masyarakat. Mereka merasa enggan untuk melebur bersama masyarakat, kaum buruh, kaum papa, dan semacamnya. Mereka berlagak sok berpengetahuan dan berkelas tinggi sehingga menyekat diri dengan lingkungan. Sok sibuk dengan tugas yang ada, sok disibukkan dengan kegiatan kampus, sok sibuk dengan pertemuan inilah itulah. Apalah kesibukan itu tanpa kau memperhatikan lingkunganmu? Mau sampai kapan menunggu mapan dalam hal ilmu untuk diamalkan? Berikan selagi kamu bisa. 

Memang betul ungkapan bapak republik kita, Tan Malaka, ia berkata kalau saja mereka yang diberi kesempatan duduk di bangku perguruan tinggi tetapi tidak mau berbaur masyarakat, tidak mau turun ke sawah, merasa ogah karena sudah bukan levelnya lagi, lebih baik pendidikan itu tidak diberikan. Cukup jelas ungkapan itu, peran mahasiswa sangatlah berat. Mahasiswa itu agen masyarakat, agen penyambung lidah rakyat Indonesia. 

Kuliah hanya ingin mencari kerja supaya lebih enak, kuliah hanya ingin bekerja di perusahaan ini itu? Semua itu nihil jikalau pengabdian kepada masyarakat kau gubris. Ilmu itu lebih tinggi daripada apapun, tak bisa kau bayar dengan gaji tertinggi perusahaan di dunia. Jangan khawatir wahai mahasiswa, ilmu kau cukup kau amalkan untuk masyarakatmu dengan harapan berguna maka hidupmu akan selalu berkah dan menjadi spion bagi lingkunganmu. Dengan itu kamu mendapatkan jariyah guna menopang timbangan di hari kemudian.

Hidup Mahasiswa ! 
Hidup Rakyat Indonesia !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EDISI SEJARAH : SERANGAN UMUM 1 MARET YOGYAKARTA

Merevitalisasi Rasa Sosio-Nasionalisme Dalam Menopang Indonesia Emas 2045.

BOCOR ALUS RAMADAN (BAR): HUKUM SUNTIK DAN INFUS BAGI YANG PUASA, BATALKAH?