EDISI SENIN BERSEJARAH : KISAH HAKIM SYURAIH DAN PUTERANYA
KISAH
HAKIM SYURAIH DAN PUTERANYA
Edisi Senin Bersejarah # 1
Diceritakan pada suatu hari putera hakim Syuraih berkata pada ayahnya :
"Ayah, aku punya masalah dengan seseorang. Tolong ayah dengar dulu permasalahannya. Jika menurutmu aku yang benar, aku bermaksud membawanya ke pengadilan. Tetapi jika sebaliknya, aku akan menyelesaikannya secara damai."
Setelah mendengar permasalahannya, hakim Syuraih tahu bahwa puteranya ada di pihak yang salah. Namun, ia tidak memberitahukannya secara terus terang. Bahwa sebaliknya, ia mendorong puteranya untuk maju ke pengadilan.
"Perkarakan ia ke pengadilan", katanya
Dalam sidang pengadilan hakim Syuraih menyatakan bahwa puteranya kalah dalam perkara. Tentu saja ini membuat kecewa sang putera karena merasa ditipu oleh ayahnya. Begitu kedua nya sampai di rumah, sang putera meluapkan kekesalannya kepada sang ayah.
" kalau saja bukan karena nasihat ayah. Aku tidak akan membawa perkara itu ke pengadilan. Ayah telah mempermalukan aku."
"Dengan, puteraku. Di dunia ini kamu adalah orang yang paling aku cintai. Tetapi Allah jauh lebih aku cintai. Seandainya aku berterus terang bahwa kamu di pihak yang salah, aku khawatir kamu akan berdamai dengan cara menyuap orang yang sedang punya masalah denganmu. Dan itu sama sekali tidak dibenarkan, puteraku". Jawab hakim Syuraih.
Referensi :
Muhammad bin Sa'ad, Kitab Thabaqatul Qubra.
Komentar
Posting Komentar