Refleksi Kehidupan : Menjadi Petualang di Tanah Rabbul Izzati (Perspektif Teori Konstruktivisme, Model Inkuiri)
Refleksi Kehidupan : Menjadi Petualang di Tanah Rabbul Izzati (Perspektif Teori Konstruktivisme, Model Inkuiri)
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Mahaesa (lebih lanjut disebut YME) merupakan hasil konstruksi-Nya untuk menjadikan manusia sebagai pemimpin dalam planet bumi. Bumi yang diciptakan sebagai planet khusus bagi manusia beserta isinya untuk ditempati oleh mereka. Yak, ditempati untuk menjadi ladang bagi mereka menanam kebaikan untuk dituai di kemudian hari. Yaitu hari di mana semua makhluk hidup termasuk manusia mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan-Nya. Segala hal yang terjadi di dunia ini merupakan sudah diformulasikan sedemikian rupa oleh-Nya. Namun semua bisa saja berubah, jika kita melihat firman-Nya bahwa segala sesuatu bisa saja berubah jika memang manusia tersebut melakukan ikhtiar (Q.S. Ar-Ra'ad), kecuali beberapa hal yang sudah digariskan oleh Tuhan YME yang tidak bisa diganggu gugat.
Tuhan YME sebagai konseptor dan manusia sebagai ekskutor, memang sudah sebagai jalannya seperti itu. Manusia sebagai ciptaan tidak bisa mengelak terhadap sang pencipta. Manusia diciptakan oleh Tuhan YME sebagai makhluk ciptaan yang sangat sempurna. Tidak ada lagi yang sempurna selain manusia. Maka daripada itu sangat sulit untuk diterima oleh akal sehat jika masih ada yang mengatakan bahwa kita sebagai manusia ini bukan makhluk yang sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik mereka yang mensyukuri nikmat-Nya. Kesempurnaan hanyalah berlaku bagi mereka yang menyadari bahwa Tuhan YME tidak mungkin berdusta terhadap firman-Nya. Kesempurnaan itu terkristalisasi dalam akal manusia-manusia natural.
Tuhan YME sebagai konseptor alam semesta sudah pasti mengetahui jalannya alam semesta akan seperti apa. Manusia yang diciptakan sebagai makhluk penghuni planet bumi diperintahkan oleh-Nya untuk mencari petunjuk kehidupan jika memang ingin mengarungi hidup yang sejahtera. Maka manusia kemudian mencari petunjuk itu dengan caranya masing-masing. Mereka berpetualang di Tanah Rabbul Izzati untuk mencapai kehidupan yang kekal dan abadi. Berpetualang untuk menemukan secercah mutiara yang berpencaran. Manusia dituntut untuk hidup secara mandiri, mandiri untuk menentukan hidupnya seperti apa. Tuhan YME tidak ikut campur dalam proses penentuan kehendak manusia ingin seperti apa, Tuhan YME hanya memberikan guide book untuk menuju jalan-Nya.
Jika dilihat secara historis, bahwa manusia pertama yaitu Nabi Adam a.s. diturunkan ke bumi bersama sang pujaan hati, Siti Hawa ditempatkan secara diferensial. Berbeda tempat antara yang satu dengan yang lain. Mereka dengan waktu yang tak sebentar akhirnya bertemu dalam suatu tempat karena izin Tuhan YME. Sebelumnya, mereka harus bergerak secara mandiri untuk bisa bertemu. Mereka harus bergerak sendiri untuk mencapai orientasi yang dituju. Itulah hidup. Manusia sebagai pengembara atau petualang di Tanah-Nya maka harus secara mandiri menentukan pilihannya.
Jika kita perhatikan konsep strategi pembelajaran dalam sebuah mata kuliah maka ada yang disebut metode inkuiri. Metode inkuiri adalah metode yang menuntut peserta didik untuk bisa menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan dengan jalur berpikir secara optimal. Metode ini tidak menitikberatkan pada unsur hasil, akan tetapi menekankan kepada unsur proses. Proses di mana peserta didik dapat mengembangkan potensinya. Metode ini menginginkan bahwa setiap peserta didik mengerti dan memahami betul setiap proses yang dijalani untuk menghasilkan sebuah hasil yang berharga. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan Inkuiri adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar.
Jika konsep itu kita buat suatu hal yang matriks dan linear. Maka kehidupan pun secara tak langsung relevan jika menggunakan pendekatan inkuiri. Manusia dituntun untuk memahami setiap proses kehidupan supaya dapat memahami makna kehidupan dengan baik. Tuhan YME sebagai fasilitator yang hanya membimbing manusia agar dapat menuju jalan-Nya dan manusia diberikan kehendak bebas dalam mengeksplorasi petunjuk hidup tersebut. Tuhan hanya memberikan arahan dan manusia yang menentukan pilihannya. Maka daripada itu manusia harus berpetualang secara mandiri untuk terus menemukan petunjuk-Nya.
Selamat menempuh hidupmu, Kawan!
Referensi :
Kunandar. 2010. Beberapa Teori Yang Melandasi Pengembangan Model-Model Pengajaran. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Arifin, Bey. 2015. Rangkaian Cerita Dalam Alquran. Zahira Publishing House.
Komentar
Posting Komentar