Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

BOCOR ALUS RAMADAN (BAR): ZAKAT FITRAH TIDAK SAH DENGAN UANG?

Gambar
  ZAKAT FITRAH: TIDAK SAH DENGAN UANG? Dalam menetapkan suatu hukum, seorang mujtahid haruslah merujuk kepada Alquran dan al-Hadits. Namun apabila di dalam kedua rujukan tersebut tidak ditemukan barulah seorang mujtahid itu beralih kepada ijma’ dan qiyas. Dalam hukum Islam para fuqaha’ berbeda pendapat tentang hukum mengeluarkan zakat fitrah dengan uang. Pada umumnya perbedaan pendapat di kalangan fuqaha’ tersebut dikarenakan oleh perbedaan pola pemikiran dan metode yang digunakan dalam menetapkan suatu hukum. 1. Pendapat Mazhab Hanafiah Dasar hukum yang digunakan oleh ulama Hanafiah atas diperbolehkan zakat fitrah dengan mengunakan harganya yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi: “Telah menceritakan kepada kami Abu al-Hasan Ali bin Muhammad al-Muqri’, telah bercerita kepada kami Hasan bin Muhammad bin Ishaq, telah menyampaikan Yusuf bin Yakub al-Qadhi, telah menyampaikan Abu al-Radhi’, telah menyampaikan Abu Mu’syir, diceritakan dari Nafi’, diceritakan dari Ibnu’Ummar di...

BOCOR ALUS RAMADAN (BAR): HARUSKAH KITA MEMBACA NIAT DI SETIAP MALAMNYA?

Gambar
  HARUSKAH KITA MEMBACA NIAT DI SETIAP MALAM NYA? Jumhur Ulama sepakat bahwa niat harus dibacakan setiap malam untuk jenis puasa yang wajib, sementara untuk jenis puasa sunnah maka boleh kapanpun diniatkan. Berbeda dengan Malikiyah yang berpendapat bahwa boleh meniatkan puasa ramadhan untuk sebulan penuh mulai tanggal satu. Adapun yang menjadi dalil jumhur ulama adalah hadis berikut: “Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya” (HR. Abu Daud) Lebih lanjut dalam hadis lainnya Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya” (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi) Kemudian imam An Nawawi dalam Al-Majmu’nya mengatakan: "Wajib niat untuk tiap-tiap hari, baik Ramadhan atau lainnya. Tidak ada perbedaan pendapat dalam mazhab kami. Bila seseorang berniat di awal malam Ramadhan untuk puasa sebulan penuh, niatnya tidak sah kecuali hanya untuk niat ...

EDISI SYARIAH : MAFAN (AMALAN SEPUTAR NISHFU SYA'BAN)

Gambar
EDISI SYARIAH :  MAFAN (AMALAN SEPUTAR NISHFU SYA'BAN)  Ulama-ulama yang menghidupkan malam Nishfu Sya’ban : 1. Atha’ bin Yasar; Tabiin Madinah (w. 103 H): Malam Mulia Setelah Lailaul Qadar Salah seorang tabiin bernama Atha bin Yasar menyebutkan bahwa malam Nishfu Sya’ban itu malam yang utama setelah Lailatul Qadar. Beliau menyebutkan sebagaimana dinukil oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali (w.795 H) dalam kitabnya Lathaif al-Maarif: “Dari Atha bin Yasar berkata: Tidak ada satu malam setelah Lailatul Qadar yang lebih mulia daripada Malam Nishfu Sya’ban” 2. Ulama Salaf dari Tabiin Syam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya Lathaif al-Maarif menceritakan bahwa terdahulu para ulama salaf dari kalangan tabiin di Syam bersungguh-sungguh dalam ibadah pada malam Nishfu Sya’ban. Ibnu Rajab al-Hanbali menyebutkan : “Pada malam Nishfu Sya’ban, para tabiin dari Ahli Syam seperti Khalid bin Mi’dan, Makhlul, Luqman bin Amir dan lainnya mereka sangat mengagungkan malam itu dan bersungguh-sungguh dalam...

EDISI SEJARAH : MANDAT DICABUT, SOEKARNO CABUT

Gambar
EDISI SEJARAH : MANDAT DICABUT, SOEKARNO CABUT Mengutip dari sebuah jurnal berjudul Peralihan Kekuasaan Presiden Dalam Lintasan Sejarah Ketatanegaraan Indonesia , hal ini bermula ketika terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI). Gerakan militer dalam pemberontakan yang menewaskan 6 Jenderal dan seorang perwira TNI tersebut dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Sutopo, Komandan Batalyon I resimen Cakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden.  Setelah pemberontakan tersebut gagal, rakyat Indonesia pun saling menaruh curiga, salah satunya kepada Presiden Soekarno yang diduga dekat dengan PKI. Di saat yang sama, pada 2 Oktober 1965, Soekarno menunjuk Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas untuk memulihkan keamanan dan ketertiban seperti semula. Semenjak itu lah, nama Soeharto mulai dikenal orang banyak, dan di lain pihak, nama Soekarno mulai memudar. Kemudian pada 16 Oktober 1965, Soeharto kembali ditunjuk oleh Soekarno s...